Selasa, 28 Desember 2010

Nikmati Panorama Pantai Jayanti Cianjur Selatan

Namanya memang belum seterkenal Palabuhanratu di Kabupaten Sukabumi atau Pangandaran di Kabupaten Ciamis. Tapi Pantai Jayanti saat ini boleh dibilang telah menjadi obyek wisata utama di wilayah Cianjur selatan. Sebab dari sekian banyak obyek wisata yang berada di sepanjang garis pantai Cianjur selatan, Jayanti selain memiliki pemandangan laut dan hamparan pasir, juga memiliki panorama alam yang hijau. Ini karena letaknya berdampingan dengan Hutan Lindung Bojonglarang.

Bahkan Pantai Jayanti yang terletak di Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, itu memiliki muara dari sebuah sungai kecil, sehingga kerap dijadikan tempat berenang para wisatawan, sekalipun harus ekstra hati-hati karena besarnya ombak samudera. Di obyek wisata lain di sepanjang pantai Cianjur selatan, hal itu hampir tidak bisa dilakukan.

Wajar bila perhatian pemerintah, baik Pemkab Cianjur maupun Pemvrop Jabar, untuk mengembangkan Pantai Jayanti relatif lebih serius. Apalagi Jayanti juga merupakan sebuah pelabuhan bagi sekitar 400 nelayan setempat. Pemvrop Jabar misalnya, beberapa tahun lalu telah membangun dermaga untuk meminimalisir kerusakan pantai akibat terpaan ombak samudera. Sementara Pemkab Cianjur secara bertahap melakukan penataan infrastruktur, seperti membangun jalan dan membenahi tempat-tempat di lingkungan Jayanti, termasuk menyediakan kios bagi para pedagang.

Rabu, 15 Desember 2010

Bendung Cisokan Peninggalan Hindia Belanda yang Masih Kokoh


Mungkin karena dikerjakan dengan sangat teliti dan sesuai bestek, bendungan-bendungan irigasi peninggalan pemerintah kolonial Hindia Belanda sampai kini banyak yang masih berdiri kokoh dan berfungsi dengan baik. Satu di antaranya, Bendung Cisokan di Desa Sukarama, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Bendungan yang terletak sekitar 30 km ke arah tenggara dari pusat Kota Cianjur itu berusia lebih dari 100 tahun. Tapi kondisinya masih kokoh, bahkan diperkirakan masih akan tetap kokoh hingga 50 tahun ke depan.

Kalau pun karena satu dan lain hal bendungan itu roboh, misalnya karena bencana alam, pemerintah mau tidak mau harus membangunnya kembali. Sebab Bendung Cisokon merupakan sumber pangairan utama bagi lebih dari 5.500 ha sawah di dataran Cihea. Tepatnya di 18 desa di Kecamatan Bojongpicung, Ciranjang dan Haurwangi. Tanpa Bendung Cisokan, pesawahan di dataran Cihea dipastikan akan berubah menjadi sawah tadah hujan.

Wajar bila Bendung Cisokan berikut puluhan kilometer saluran irigasinya merupakan salah satu infrastruktur penting yang dibangun pemerintah kolonial Belanda di Cianjur. Bahkan sejarawan Reiza D.Dienaputra (dosen Unpad) dalam “Cianjur: Antara Priangan dan Buitenzorg, Sejarah Cikal Bakal Cianjur dan Perkembangannya Hingga 1942” (Bandung 2004), menyebutkan pembangunan sarana irigasi Cihea telah berhasil mengubah Cianjur menjadi daerah penghasil beras di Priangan (Jawa Barat).

Kamis, 02 Desember 2010

Akankah Pemilukada Cianjur Berkualitas?

Akankah Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berkualitas? Pertanyaan ini terasa mengganggu, bahkan mungkin juga bagi orang-orang lain yang selama ini ikut mencermati proses pemilukada.

Alasannya sederhana. Sejak ditetapkan sebagai calon bupati/wakil bupati Cianjur berikut nomor urut pesertanya dalam pemilukada, Sabtu, 6 November 2010, enam pasangan cabup/cawabup itu sudah melakukan kampanye secara terang-terangan. Padahal jadwal kampanye itu sendiri baru akan dimulai pada 24 Desember nanti.

Ke enam pasang cabup/cawabup itu yakni (berdasarkan nomor urut peserta), Hidayat Athori-Suherlan (Hidayah), Dadang Supyanto-RK Dadan SN (Dangdan), Hidayat Makbul-Sumitra (Hamas), Ade Barkah Surachman-Kusnadi (Abadi), Tjetjep Muchtar Soleh-Suranto (Cerdas2) dan Maskana Sumitra-Ade Sanoesi (Maksad). Tentang siapa mereka, ada di sini

Jumat, 01 Oktober 2010

Jumlah Balonbup/wabup Cianjur Bakal Mengerucut?

Animo masyarakat Cianjur, Jawa Barat, untuk menjadi kepala daerah, bolehlah kita acungi jempol. Lihat saja dalam ajang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Cianjur yang saat ini tengah dalam proses verifikasi dan pemeriksaan phisik-psikis para bakal calon bupati (balonbup) dan calon wakil bupati (balonwabup) oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) setempat.

Ada delapan pasang balonbup/wabup yang dua pekan lalu mendaftarkan diri ke KPUD. Lima pasangan merupakan balonbup/wabup yang diusung parpol/koalisi parpol dan tiga pasangan lagi merupakan balonbup/wabup dari jalur independen alias non-parpol.